Dari 82 orang perawat magang asing yang mengikuti ujian negara di Jepang TIDAK ADA yang lulus.
Sebuah televisi menyiarkan tentang kondisi para perawat asing yang bekerja di jepang melalui program kerjasama pemerintah jepang dengan negara asing.
Seorang perawat Indonesia yang sudah berada di jepang setengah tahun dan bekerja di sebuah rumah sakit terlihat aktif dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Setiap pihak yang berkaitan terlihat juga sangat menbantu dan bersikaf baik kepada si perawat. Bahasa Jepang sehari-hari juga sudah mulai baik dan cukup bisa untuk berkomunikasi.
Hanya saja seperti tercantum di atas dari 82 orang perawat magang asing yang mengikuti ujian negara di jepang tidak ada yang lulus.
Bahasa Jepang bukanlah sebuah bahasa yang mudah untuk dipelajari sepintas lalu. Karena bahasa Jepang tidak hanya memiliki beberapa karakter, tetapi juga memiliki ribuan huruf kanji yang harus dimengerti serta tingkat kesulitan tata bahasa yang sangat tinggi. Belum lagi untuk bidang perawat atau ilmu kedokteran, banyak sekali istilah-istilah yang sangat sulit dengan menggunakan huruf kanji yang orang jepang sendiri pun belum tentu bisa membaca dan mengerti maksud kata tersebut.
Soal ujian perawat di Jepang sempat diuji beberapa soal di siaran televisi kepada beberapa pakar yang hadir, ternyata ada kanji yang sama sekali tidak ada yang bisa membaca, padahal jawaban yang benar ada pada point yang kanjinya sulit tersebut. well!
Disebutkan para perawat diberi kesempatan 3 tahun untuk bekerja dan mendapatkan sertifikat kelulusan ujian negara, tetapi apabila sampai waktu tersebut tidak lulus akan dipulangkan. Sayang sekali…
Ada baiknya pihak-pihak yang berkompeten dengan masalah ini lebih peduli dan memikirkan kembali sistem pengiriman perawat ke luar negeri. Bikinlah sebuah sistem yang memudahkan dan mendatangkan prospek yang baik bagi para perawat yang bekerja di luar negeri.
Selamat bekerja…